Selasa, 29 Maret 2011

Membaca Pola Pergerakan Trend dengan Elliot Wave

Selama kurun waktu antara 1920 - 1930 seorang ekonom jenius bernama Ralph Nelson Elliott dalam bukunya The Wave Principle (1938) menyatakan bahwa pelaku bursa saham tidak acak sebagaimana yang terlihat akan tetapi memiliki pola-pola tertentu yang dapat dipelajari dan dalam batas-batas tertentu dapat diprediksikan. Selanjutnya teori-teori Elliot Wave ini diterapkan pada bursa forex dan komoditi.
Dia menemukan bahwa bursa ternyata memiliki kecenderungan pelaku yang berulang. Ada suatu pola perilaku yang terjadi ketika para trader dan investor bereaksi terhadap suatu situasi tertentu yang terjadi di pasar saham.
Elliott menjelaskan bahwa pergerakan harga dipengaruhi unsur psikologi masa para pelaku bursa dan menyebabkan naik turunnya harga memiliki pola tertentu yang cenderung berulang. Pola-pola berulang ini dikategorikan oleh Elliott menjadi pola-pola yang disebutnya sebagai gelombang (waves). Dan akhirnya teori yang muncul dari hasil observasinya ini dikenal dengan nama: “Teori Gelombang Elliott” (Elliott Waves Theory). Sebelumnya dasar dari teori Elliot Wave adalah yang merupakan pengembangan dari teori gelombang 123.
Tiga Gelombang pertama disebut sebagai gelombang impulsif arah trend dan 2 gelombang selanjutnya disebut sebagai gelombang korektif yang melawan arah trend. 
Pola inilah yang kemudian berkembang lagi dengan adanya gelombang koreksi lanjutan ABC. Namun, saya rasa kita tidak terlalu berpusing-pusing untuk mempelajari gelombang koreksi lanjutan ini. Karena implementasinya pada real chart sangat sulit bagi kita sebagai trader/investor bukan sebagai pengamat. Apalagi ada 21 jenis formasi koreksi ABC sangat tidak praktis dalam implementasi eksekusi trading. Apabila kita meksakannya dalam trading maka akibatnya kita akan kehilangan momentum.

1 komentar:

  1. pembacaan wave ini sebetulnya bagus juga untuk dimanfaatkan, cuma disini masih kurang penjelasanya karena tidak disertai dengan gambar chart, dengan memanfaatkan gelombang yang terjadi di chart octafx maka upaya untuk melihat SR juga bisa semakin baik

    BalasHapus